Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata.
Daftar isi |
Sejarah tenis
Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8.Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.
Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang artinya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan hingga sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa.
Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar. Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.
Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi ‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.
Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia.
Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
Peraturan
Lapangan
Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi depan (untuk service).Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.
Teknik bermain
- Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
- Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
- Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapanganmu.
- Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.
- Spin: pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
- Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
- Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
- Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
- Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob).
- Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.
Pelti DKI Perlu Gelar
Seleksi untuk Tim PON
Rabu, 2 Mei 2012
JAKARTA (Suara Karya): Demi menghindari pilih kasih dan juga untuk
mendapatkan pemilihan yang fair, Pengurus Provinsi (Pengprov) Pelti DKI
Jakarta perlu melakukan seleksi dalam pembentukan tim tenis yang akan
diterjunkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Pekan Baru,
Riau, September nanti. Seleksi masih mungkin dilakukan karena entry by
name untuk tiap cabang peserta PON 2012 baru dilaksanakan Agustus nanti.
Usulan untuk melakukan seleksi tersebut mencuat dari Letkol Laut Freddy
Johanis Rumambi, yang merupakan orangtua dari petenis muda potensial
DKI Jakarta, Fredrico Leonardo Rumambi. Perlunya seleksi itu agar atlet
tenis DKI Jakarta mendapatkan kesempatan yang sama dan fair dalam
pemilihan masuk tim PON. Selain itu, lewat seleksi, siapa pun yang
terpilih merupakan putra terbaik DKI Jakarta. "Saya melihat ada keanehan dalam penyusunan tim tenis PON DKI ini karena
untuk putri dipilih melalui seleksi, sedangkan untuk putra tidak.
Seharusnya untuk putra juga harus seleksi dong agar fair," ujar Freddy
kepada Suara Karya di Cilandak, Jakarta Selatan. Dia juga mempertanyakan mengapa Pelti DKI Jakarta hanya memilih empat
pemain pada pelatda? Padahal dalam pelatda hendaknya sebagai ajang
pembinaan dan latihan dan harus lebih dari empat atlet. Dengan demikian,
seluruh atlet pelatda dapat berkompetisi secara fair sampai dengan
waktu entry by name. Di samping itu, jika hanya empat pemain yang
dimasukkan pelatda, bagaimana apabila ada atlet yang prestasinya merosot
atau sakit atau cedera atau karena satu dan lain hal tidak dapat ikut
waktu pemasukan entry by name. "Hendaknya Pengurus Pelti DKI Jakarta dan Pengurus KONI DKI Jakarta
dapat lebih rasional dan adil terhadap atlet dalam pelaksanaan Pelatda
dan penetuan akhir tim tenis. Masalah ini sudah saya sampaikan kepada
Ketua Pelti DKI dan juga ke KONI DKI. Mereka menyatakan masih
mempelajarinya. Saya berharap dapat kejelasan," ucapnya. Disebutkan, Frederico yang memiliki KTA Pelti 000000234/08, tengah
menajak prestasinya. Bahkan dia mampu mengalahkan pemain Utama PON DKI
Jakarta, Ekky Hamzah (PNP 11) dan Indra Wijaya (PNP 6/April 2012), pada
Sirkuit Nasional Tenis 2012. Frederico juga berhasil menyumbang medali
emas pada POPNAS 2011 di Riau. Dalam urutan peringkat, untuk PNP Dewasa per April 2012, Frederico
menempati urutan ke-23 nasional (dalam empat turnamen). Sedangkan dari
PNP Dewasa berdasarkan pembatasan usia untuk PON Riau per April 2012
menempati urutan ke-11 nasional. Freddy berharap, pengurus Pelti DKI dan KONI DKI tetap teguh dalam
menjalan program pembinaan sesuai dengan misi yang telah dicanangkan.
Misi KONI DKI Jakarta adalah memberikan dukungan kepada atlet untuk
mencapai puncak prestasi dan menanamkan nilai-nilai Olimpiade agar
menjadi sumber inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia serta target Tim
PON DKI untuk meraih medali emas sebanyak-banyaknya di pada PON XVIII
2012 Riau.
Sementara itu, Frederico mengaku siap bila diadakan seleksi untuk
pembentukan tim PON DKI. Dia memang berharap ada seleksi untuk pemilihan
pemain PON itu. Dengan demikian, dia bisa mengukur kekuatan sendiri dan
pemain yang lainnya. "Saya siap kapan saja," ujarnya. (Gungde
Ariwangsa)
Olahraga
26 April 2012, 16:39:52| Laporan Dwi Yuli Handayani
Jelang PON 2012 di RiauCabor Tenis Siap Uji Coba ke Luar Negeri
suarasurabaya.net| Cabang Olahraga Tenis Jawa Timur yang diproyeksikan untuk PON Riau juga terus meningkatkan kualitasnya. Memasuki April ini, atlet Puslatdanya selain mengikuti latihan rutin juga sedang diproyeksikan untuk mengikuti program uji coba ke luar negeri.Didik Utomo Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Tenis Seluruh Indonesia (Pengprov Pelti) Jatim mengatakan, untuk kebutuhan uji coba ke luar negeri, Pelti Jatim sekarang ini sedang memilih negara mana yang akan menjadi tujuan.
Untuk cabang olahraga tenis, program uji coba perlu dilakukan. Selain menambah pengalaman dan jam terbang, juga melatih mental atlet. Program Uji coba diharapkan bisa membawa dampak positif untuk seluruh atlet yang dikirimkan. Karena program ini sudah menjadi bagian dari peningkatan kualitas.
Didik yakin, dengan menjalankan program uji coba ke luar negeri, target cabang tenis yang dibebankan KONI Jatim di PON bisa terpenuhi.
Sekarang ini cabang olahraga Tenis Jawa Timur yang diproyeksikan untuk PON Riau telah mempuslatdakan 8 atlet antara lain 4 putra dan 4 putri. Pada PON mendatang, tenis yang hanya ditarget satu medali emas akan mengandalkan beberapa nama diantaranya, tunggal putra Ibrahim Unggul Laga. (bud/dwi/git)
Share on Facebook |
berita-beritalain | ||||
Menanyakan Kondisi Saya Saja Tidak Selasa, 1 Mei 2012 JAKARTA (Suara Karya): Perkembangan prestasi olahraga tenis di Asia sangat pesat. Makanya, petenis Indonesia sulit meraih juara di tingkat Asia. FH UMA Gelar Gebyar Olahraga dan SeniMEDAN (Berita): Fakultas Hukum Universitas Medan Area (FH UMA) akan menggelar Gebyar Olahraga dan Seni tingkat pelajar SMA/SMK se-Sumatera, 21-28 Mei 2012 di kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate.“Dalam rangkaian memeriahkan HUT ke-30 UMA, FH UMA berkeinginan mengadakan gebyar olahraga dan seni diikuti siswa tingkat SMA,” kata Dekan FH UMA Prof H Syamsul Arifin SH MH didampingi Kahumas UMA Ir Asmah Indrawaty, Selasa [1/5] sore. Dekan menuturkan tujuan kegiatan itu tidak terlepas untuk mengasah kreatifitas dan partisipasi UMA untuk menciptakan suatu kompetisi yang sehat sekaligus mendidik pelajar untuk tampil dalam event tersebut. Selain itu, kata dekan, kegiatan ini juga untuk menjalin hubungan silaturahim antar pelajar di Kota Medan khususnya dan Sumut pada umumnya. Dalam event yang akan dibuka oleh Rektor UMA Prof M Yakub Matondang, dekan berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan minat pelajar Sumut untuk masuk ke UMA, khususnya Fakultas Hukum. Untuk itu dia mengimbau kepada sekolah negeri maupun swasta dapat mendaftarkan siswanya untuk ikuti event ini dengan persyaratan ditentukan panitia. Pembina panitia kegiatan Sri Hidayani menambahkan kreatifitas pelajar sebagai generasi muda di bidang olahraga dan seni harus didukung. Untuk itu FH UMA mengadakan kegiatan gebyar olahraga dan seni tingkat SMA/SMK se-Sumut. Ketua panitia Bernard Bagariang menyebutkan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam event ini meliputi futsal, basket ball, volly, tenis meja dan catur. Sedangkan untuk bidang seni akan diperlombakan dance, band, dan rapper competition. Pendaftaran sudah dapat dilakukan ke FH UMA Jalan Kolam Medan Estate hingga 19 Mei 2012 di gedung FH UMA Jalan Kolam Medan Estate. Pertandingan ini memperebutkan piala Rektor dan Dekan. Bagi para juara di semua cabang pertandingan dan perlombaan akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, trofi dan sertifikat.(aje)
704 Pemain Tenis Meja Berlaga di Bandung
Didit Putra Erlangga Rahardjo | Robert Adhi Ksp |
Kamis, 26 April 2012 | 13:14 WIB
Shutterstock
Ilustrasi
Foto:
TERKAIT:
BANDUNG, KOMPAS.com —
Sebanyak 704 pemain tenis meja berpartisipasi dalam Kejuaraan Tenis Meja
Terbuka Universitas Darwan Ali di Bandung, Jawa Barat, sejak Kamis
(26/4/2012) ini.
Kejuaraan ini mengumpulkan sebagian besar pemain nasional sekaligus pemain yang nanti berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional 2012/Riau. Sembilan nomor dipertandingkan dalam kejuaraan ini, yakni regu putra umum, tunggal putra umum, tunggal putri umum, tunggal putra yunior 1995, tunggal putri yunior 1995, tunggal putra kadet 1997, tunggal putri kadet 1997, veteran 40 tahun umum, dan veteran 50 tahun umum. Kejuaraan berlangsung dari Kamis hingga Minggu (29/4/2012). "Ada pula nomor khusus, yakni platinum, yang diperuntukkan bagi pemasang sponsor yang akan berlaga," kata anggota panitia, Yon Mardiyono. Kejuaraan ini digelar di GOR C-Tra Arena, Bandung. Hari pertama bakal mempertandingkan babak penyisihan tunggal kadet putra dan putri serta regu umum.
TOP STORIES
Juli, Xabi Alonso Sambangi Jakart
Oleh: Farhan Faris
metropolitan - Senin, 16 April 2012 | 17:46 WIB
Berita Terkait
6 Fasilitas Olahraga Diresmikan Gubernur DKI
Emilius Caesar Alexey | Agus Mulyadi |
Selasa, 24 April 2012 | 22:55 WIB
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Keenam fasilitas itu adalah Gedung Judo Kelapa Gading, Gelanggang Remaja Cempaka Putih, Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Gelanggang Remaja Pulo Gadung, Lapangan Tenis Bulungan, dan fasilitas olahraga terpadu GOR Ciracas. "Ini merupakan realisasi program revitalisasi sarana olahraga, untuk mewujudkan Jakarta sebagai barometer atau pusat olahraga di Indonesia. Ini juga langkah kita menjadikan Jakarta sebagai sport city terbesar di Indonesia," tulis Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, dalam pernyataan pers melalui surat elektronik pada Selasa (24/4/2012) ini.
Kejuaraan Tenis Meja Kenakan Busana Kebaya
Slamet Priyatin | Pepih Nugraha | Kamis, 19 April 2012 | 15:56 WIB
k9-11
Tenis meja berpakaian kebaya di GOR Bahurekso Kendal
TERKAIT:
Meskipun menggunakan kebaya, namun para atlit yang usianya rata-rata diatas 30 tahun itu, sangat semangat untuk saling mengalahkan lawannya. Keringat pun dibiarkan membasahi busana kebaya dan make-up peserta. Menurut pengakuan salah satu peserta lomba, Mawarni (35), tenis meja adalah olahraga kesukaannya. Olahraga itu, selalu ia lakukan hampir disetiap sore, untuk menjaga kesehatan. "Tapi kalau tenis meja memakai kebaya seperti ini, baru kali ini saya lakukan," kata Warni, usai mengikuti kejuaraan. Baginya, menang dan kalah dalam lomba tersebut tidak masalah. Sebab semua ini untuk menjalin silaturahim dan ikut merayakan hari Kartini. "Kita harus mewarisi semangat Kartini. Sampai kapanpun," akunya. Hal senada juga dikatakan oleh Rini (37). Ia mengaku kalau baru kali ini ikut lomba tenis meja menggunakan kebaya. Meskipun sulit, tapi ia lakukan dengan semangat dan senang hati. Pasalnya, ini untuk meramaikan peringatan Hari Kartini. "Sulit, tapi menyenangkan. Kita bisa tertawa-tawa," katanya. Sementara itu, ketua panitia lomba, Gunoto, mengatakan lomba dilakukan dalam rangka peringatan Hari Kartini 21 April lusa. Selain kejuaraan tenis meja memakai kebaya, panitia juga menggelar lomba merangkai bunga, sayur dan buah. "Kami berharap ada semangat dari ibu-ibu. Lomba tenis meja ini hanya untuk refresing saja," katanya. http://www.smkn1-rotabayat.sch.id/ http://djogdjanesia.wordpress.com/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar